Syukur dan sabar yang sukar

Alfree Nafis
2 min readApr 2, 2024

--

Sabar dan syukur adalah terma yang tidak bisa dipisahkan. Saling melengkapi. Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له

“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya. (HR. Muslim)”

Ada ungkapan kalau manusia itu: dikasih hujan, ngeluh. Dikasih panas, ngeluh. Dikasih hujan air panas, bingung.

Kapan bersyukurnya?

Kapan bersabarnya?

Dengan menulis ini bukan berarti saya mau bilang kalau saya adalah orang yang ahli bersyukur ataupun bersabar. Karena faktanya, tidak. Justru ini saya tulis sebagai pengingat untuk saya pribadi.

Sulit untuk bersyukur kalau kita masih main Twitter (atau X). Karna di sana pada ngeluh semua sepertinya. Atau yang biasa disebut: “sambat” gitu ya. Dan, normal. Hahaha.

Sulit untuk bersabar di tengah kesemrawutan hidup dan gempuran ungkapan “kesabaran setipis tisu”.

Ibadah itu semakin butuh effort, semakin besar pula pahalanya. Itu kenapa melaksanakan qiyamul lail, naik haji, dsb punya nilai pahala yang besar. Sama halnya dengan yang tadi disebutkan, syukur dan sabar memang lebih gampang diucap, ketimbang dilakukan. Karena itulah ganjarannya juga nggak main-main.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras. (QS. Ibrahim: 7)”

Saat mencari kisah tentang sabar, yang berada di posisi teratas pencarian adalah kisahnya Abu Qilabah al Jarmi sahabat Ibnu ‘Abbas. Seorang yang diberi banyak ujian dan masih bisa menunjukkan rasa syukur terhadap Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam kisahnya, ia bertemu dengan Abdulullah bin Muhammad, dan Abdullah bin Muhammad kagum terhadap beliau atas kemampuan bersabar dan bersyukurnya.

Saat Abdullah bin Muhammad mengabarkan tentang kematian putra Abu Qilabah, Abu Qilabah masih sempat mengatakan ”Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan bagiku keturunan yang bermaksiat kepada-Nya, lalu Ia menyiksanya dengan api neraka,” kemudian ia berkata,”Inna lillah wa inna ilaihi roji’un,” lalu beliau menarik napas panjang, kemudian meninggal dunia.

Dari Ibnul Qayyim Rahimahullah dijelaskan bahwa seseorang akan meninggal dunia sesuai dengan kebiasaannya semasa hidup. Lihatlah bagaimana Allah subhanahu wa ta’ala menutup usia Abu Qilabah di atas sabar dan syukur.

--

--

No responses yet